Sebagian anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang
bertugas di kawasan terpencil, terluar, dan terdepan (3T) merangkap menjadi
guru di sekolah yang berada di wilayah tersebut. Mereka akan menjalani
pelatihan Kurikulum 2013 pada akhir Agustus atau awal September 2014 mendatang.
Demikian salah satu butir hasil pertemuan antara
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
dengan Markas Besar TNI. Pertemuan yang digelar di Gedung E lantai 5 Kompleks
Kemdikbud, Kamis siang, (07/08/2014) itu merupakan tindak lanjut pertemuan
Mendikbud dengan Panglima TNI sehari sebelumnya, Rabu, (06/08/2014).
Dalam pelatihan tersebut, peserta dibekali buku Kurikulum
2013 berupa buku pegangan guru dan buku siswa. “Dihitung langsung sebagai bahan
latihan,” ujar Hamid.
Direktur Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Dikdas, Sumarna Surapranata mengatakan, pelatihan guru dirancang dengan pola 50
jam. Ia telah menyiapkan 45 narasumber terbaik untuk menyukseskan pelatihan
ini. “Yang kami rancang sementara pesertanya 1.500 orang dari seluruh negeri,”
ujarnya.
Pelatihan diselenggarakan di tiga wilayah yaitu timur,
tengah dan barat. Ada dua kriteria prajurit TNI yang mengikuti pelatihan ini,
yaitu prajurit yang sedang melaksanakan dan yang akan melaksanakan tugas.
Sementara perwakilan dari Mabes TNI, Djaenuri mengatakan,
sebagaimana arahan Panglima TNI, prajurit TNI yang bertugas di daerah
perbatasan menjalankan dua fungsi. Pertama, pertahanan secara
fisik. “Kedua, pertahanan secara budaya,” ungkapnya.
Djaenuri berharap, sebagai awal, pelatihan difokuskan
kepada prajurit yang bertugas di kawasan perbatasan Indonesia dan Malaysia.
Sebab di kawasan inilah terdapat titik-titik kerawanan terkait nasionalisme dan
bela negara.
Selain pelatihan guru, pertemuan juga membahas
rehabilitasi sekolah rusak dan pembangunan unit sekolah baru (USB). “Membangun
USB, kita arahkan yang satu atap, terutama daerah-daerah yang jumlah siswanya
dan komunitasnya kecil,” ucap Hamid. Kalau perlu gedung SMA dibangun di
dekatnya.
Turut hadir dalam pertemuan Sekretaris Ditjen Dikdas,
Thamrin Kasman; Direktur Pembinaan SD, Ibrahim Bafadal; Direktur Pembinaan SMP,
Didik Suhardi; Direktur Pembinaan SMK, M. Mustaghfirin Amin; Staf Khusus
Mendikbud Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan, Agnes Tuti Rumiati;
dan perwakilan dari Direktorat Pembinaan SMA dan SMK.
Rencananya, pertemuan akan dilanjutkan pada Senin, 11
Agustus 2014, untuk membahas hal yang lebih teknis.
0 komentar:
Posting Komentar