Alhamdulillah, satu lagi artikel kami dimuat di situs LPMP Jawa Tengah. Silahkan kunjungi DI SINI
Sebelumnya, artikel berjudul "Guru: Masih Digugu Lan Ditiru" juga telah dipublikasikan di situs yang sama. Akses pada tanggal 28 Februari 2011 pukul 13:24 WIB, artikel tersebut telah dibaca sebanyak 329 kali. Silahkan baca selengkapnya DI SINI
Semoga mampu menjadi pemicu dan pemacu kami untuk selalu belajar dan (berusaha) melakukan yang terbaik. Amin
DZAKIRON
Pemimpin Redaksi
Senin, 28 Februari 2011
LAGI, ARTIKEL KAMI DI SITUS LPMP JAWA TENGAH
Sabtu, 26 Februari 2011
DOWNLOAD GRATIS ADMINISTRASI UJIAN NASIONAL 2011
Ujian Nasional telah berada di depan mata. Selain persiapan akademis, seperti tambahan jam pelajaran, try out, dan sejenisnya, yang tidak kalah penting adalah mempersiapkan administrasi, baik administrasi pelaksanaan maupun administrasi pelaporan.
Menyusul menu Administrasi Sekolah, yang beberapa formatnya dapat diunduh di sidebar, kali ini kami sajikan menu download administrasi ujian nasional, termasuk format penilaian Ujian Sekolah sebagai bagian dari rangkaian Ujian Nasional . Pada format penilaian ber-file Excel, Anda tinggal memasukkan nilainya saja. Lainnya, mulai dari jumlah, rata-rata, sampai standar deviasi, biarkan komputer yang bekerja.
Pada penilaian praktik, telah kami siapkan sheet untuk masing-masing mata pelajaran. Dua bagian paling atas dari tiap-tiap sheet adalah nilai dari masing-masing penilai sedangkan bagian paling bawah adalah rekap nilai kedua penilai. Silahkan modifikasi berdasarkan kebutuhan. Hasil rekap nilai akan langsung masuk ke dalam sheet rekap akhir semua mata pelajaran di sheet paling kanan, yang dilengkapi dengan tab warna untuk mengurangi kejenuhan mata karena berkutat dengan angka-angka. Silahkan unduh di sidebar.
Oh ya, barangkali masih ada yang mencari file Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 2011 tentang Ujian Sekolah dan Ujian Nasional SD/MI, silahkan klik . Dan klik untuk mengunduh Materi Sosialisasi Ujian Nasional dari BSNP.
Semoga bermanfaat.
Nanik Srihartati, S.Pd.SD
Editor Blog, Panitia Ujian Nasional SD Negeri Tanggeran
Senin, 21 Februari 2011
ALHAMDULILLAH, BLOG KAMI TELAH BER-ISSN
ISSN diberikan oleh ISDS (International Serial Data System) yang berkedudukan di Paris, Perancis. ISSN diadopsi sebagai implementasi ISO-3297 di tahun 1975 oleh Subkomite no. 9 dari Komite Teknik no. 46 dari ISO (TC 46/SC 9). ISDS mendelegasikan pemberian ISSN baik secara regional maupun nasional. Untuk regional Asia dipusatkan di Thai National Library, Bangkok, Thailand. PDII LIPI merupakan satu-satunya ISSN National Centre untuk Indonesia.
Selain untuk terbitan berkala cetak, seperti buku, jurnal dan sejenisnya, ISSN juga bisa diterbitkan untuk aneka media online murni seperti koran online, majalah online, blog dan sebagainya. Namun, sebagaimana dijelaskan dalam situs resminya, sesuai dengan cakupan "terbitan berkala" ada beberapa pembatasan bagi media online murni, :
1. Dikelola oleh institusi dengan identitas yang jelas serta situs resmi.
2. Memiliki nama domain yang unik dan merujuk ke institusi diatas.
3. Pengelola yang bertanggung-jawab atas konten dengan identitas yang jelas.
4. Khusus untuk blog : a) Pengisi blog adalah multi personal dengan sistem keanggotaan yang baku. Sehingga blog pribadi TIDAK TERMASUK kategori yang bisa diberikan ISSN; b) Sistem di blog harus menjamin bahwa tulisan tidak bisa direvisi maupun dihapus, minimal setelah mendapatkan komentar dari pembaca.
Untuk media online murni, berkas-berkas terkait sebagai persyaratan ISSN (bisa dibaca DI SINI) bisa dipenuhi dengan mengambil layar cetak (print screen) dari halaman depan media, daftar artikel sebagai pengganti Daftar Isi serta halaman keterangan pengelola media sebagai pengganti Dewan Redaksi.
Semua berkas persyaratan ISSN blog ini telah selesai diupload pada Hari Kamis, 17 Februari 2011 jam 17:49 WIB dan pada Hari Minggu, 20 Februari 2011 permohonan telah disetujui sehingga kodebar ISSN telah dapat diunduh.
Dan inilah kode bar ISSN kami sebagaimana dapat dilihat juga di bagian atas blog ini.

Saya mencoba mengintip daftar nomor ISSN yang telah diterbitkan untuk memastikan nomor tersebut benar-benar telah terdaftar. Dan inilah hasilnya.
Daftar selengkapnya dapat dilihat DI SINI.
Informasi lebih lanjut mengenai ISSN dan prosedurnya dapat dilihat di situs http://issn.pdii.lipi.go.id/ atau silahkan klik DI SINI. Sedangkan untuk membuka langsung formulir pendaftaran silahkan klik DI SINI.
Dzakiron
Pemimpin Redaksi

Minggu, 20 Februari 2011
Sabtu, 19 Februari 2011
DOWNLOAD ADMINISTRASI SEKOLAH
Insya Allah daftarnya akan terus diupdate. Pembaca juga dapat berbagi koleksi dengan mengirimkannya kepada kami via email sdntanggeran@gmail.com.
Semoga bermanfaat

Rabu, 16 Februari 2011
Mari Meneladani Rasulullah
Dalam sambutannya pada acara 'Dzikir Akbar' yang digelar Majelis Rasulullah SAW di halaman selatan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Selasa (15/2), Presiden juga
meminta umat Islam bisa meneladani sifat Nabi Muhammad SAW yang bijak, teduh, dan pengayom.
"Mari kita contoh kepemimpinan Rasul yang mampu mengubah masyarakat majemuk yang penuh kemungkaran menjadi masyarakat yang lebih baik," kata Presiden. Menurut dia, Rasulullah mencontohkan hijrah atau perubahan besar harus dilakukan secara bertahap dan bijak. "Kita harus mencontohnya dan ini menjadi contoh sepanjang masa," ujarnya.
Bila setiap umat Islam Indonesia secara sungguh-sungguh mencontoh sifat dan cara hidup Nabi Muhammad, Presiden yakin bangsa Indonesia akan senantiasa diberkati dan dirahmati oleh Allah SWT dan semua perjuangan bangsa Indonesia akan berhasil.
Pada kesempatan itu, Presiden yang mengenakan baju koko berwarna putih dan berpeci hitam juga mengajak bangsa Indonesia untuk tidak menyerah dalam menghadapi segala ujian dan cobaan yang berat. Justru, lanjut dia, dalam keadaan sulit, bangsa Indonesia harus lebih kompak, tegar, dan bersatu. "Jangan justru ribut sendiri dan saling menyalahkan."
Acara yang digelar dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW ini dimulai pukul 09.00 WIB dan dihadiri ribuan umat Islam, termasuk sejumlah petinggi negara. Sementara tausiyah disampaikan oleh Habib Mundzir bin Fuad al-Musawa.
Pada peringatan Maulid Nabi yang digelar di Masjid At-Taqwa, Kabupaten Bekasi, pada hari yang sama, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meminta masyarakat setempat untuk meningkatkan kerukunan antarumat beragama. Hal ini untuk menghindari konflik horizontal berlatar belakang agama seperti yang terjadi di Temanggung dan Cikeusik, Banten.
Heryawan mengatakan, persoalan yang terjadi di masyarakat seharusnya diselesaikan lewat musyawarah. "Kalau ada masalah sebaiknya diselesaikan dengan musyawarah atau jalur hukum. Jangan main hakim sendiri."
Diungkapkan Heryawan, pihaknya bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) telah berkomitmen untuk menjaga keamanan di wilayah setempat. Selain itu, pihaknya juga berkomitmen untuk menaati Keputusan Bersama Tiga Menteri. "Semua harus menaati SKB Tiga Menteri, termasuk kelompok Ahmadiyah."
Kesalehan sosial
Ajakan untuk meneladani Rasulullah juga disuarakan Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh, dalam 'Tabligh Akbar' di Jakarta, Selasa. Ia mengatakan, Maulid Nabi merupakan momentum yang tepat untuk meneladani kepribadian Rasulullah.
Kesalehan yang dimiliki Rasulullah, menurutnya, tidak sebatas saleh secara spiritual tetapi juga sosial. Dalam konteks sekarang, kesalehan tersebut bisa dimaknai dengan menunaikan tugas secara benar. Pemaknaan tersebut mesti diperkuat dengan prinsip mempelajari dan mengamalkan Islam dalam diri--baik hati, akal, maupun tindakan--sehingga menjadi falsafah hidup. Langkah itu, lanjut M Nuh, mesti dibuktikan juga dengan upaya memberikan manfaat dan faidah bagi kehidupan umat manusia dalam kondisi apa pun. c01, antara, ed: wachidah handasah
Jangan Sekadar Seremonial
MEDAN - Setiap tahun, umat Islam selalu memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dengan berbagai kegiatan. Sayangnya, peringatan itu masih sebatas seremonial tanpa memaknai keberadaan Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah SWT.
Hal tersebut dikatakan pengamat sosial dari IAIN Sumatra Utara Ansari Yamamah Selasa (15/2). "Sifat dan sikap Nabi Muhammad yang selalu memberikan keteledanan itu yang harus ditiru umat Islam," ujarnya.
Dijelaskan, keteladanan Rasulullah SAW dapat dilihat dari sikapnya yang jujur dan adil. Salah satunya, dengan menerapkan hukuman yang sama terhadap siapa pun yang melanggar aturan, termasuk orang terdekatnya. Bahkan, kata Ansari, Rasulullah sendiri yang menegaskan akan menghukum putrinya, Fatimah, jika ia (Fatimah) melakukan kesalahan atau kejahatan.
Sifat kepemimpinan Nabi Muhammad SAW juga patut ditiru. Rasulullah, lanjut Ansari, merupakan pemimpin yang visioner dan mampu membuat kebijakan yang dapat dterima semua pihak, bahkan dipergunakan sepanjang masa. "Nabi Muhammad SAW seolah-olah membuat grand design kebijakan," kata alumni Universitas Leiden, Belanda, itu.
Ansari kemudian mencontohkan pembuatan perjanjian Hudaibiyah yang digagas Rasulullah dan disepakati semua pihak yang berbeda keyakinan.
Dalam perjanjian itu, dicantumkan bahwa seluruh umat beragama di tanah Arab berhak dan tidak akan diganggu untuk mengamalkan agama dan kepercayaannya.
Isi perjanjian itu disambut baik semua pihak, bahkan diadopsi menjadi kesepakatan di dunia internasional. "Karenanya, Nabi Muhammad SAW juga diakui sebagai salah satu pemimpin dunia."
Menurut Ansari, kemampuan para penyelenggara pemerintahan untuk meniru pola kepemimpinan Nabi Muhammad SAW sangat diperlukan. "Saat ini, aturan sudah banyak. Namun, keteladanan yang susah didapatkan."
Sumber: Republika Online

KAMI SUDAH BERUSAHA…..
Kepala SD Negeri Tanggeran
Siang tadi, (16/02), di SD Negeri 01 dan 03 Sragi Kecamatan Sragi Kabupaten Pekalongan berlangsung Lomba Cerdas Cermat Tingkat Kabupaten Pekalongan Tahun 2011. Kompetisi yang didasarkan atas Surat Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pekalongan Nomor 421.7/0269/2011 tanggal 2 Februari 2011 tentang Lomba Cerdas Cermat Tingkat Kabupaten Pekalongan tersebut mempertemukan 19 tim juara tingkat kecamatan. SD Negeri Tanggeran turut ambil bagian dalam lomba tersebut sebagai duta Kecamatan Paninggaran.
Lomba yang dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pekalongan, Bp. Drs. Tri Panji Irianto, MM., tersebut terbagi menjadi dua bagian, yaitu babak penyisihan (tertulis dan cerdas cermat) dan babak final. Babak penyisihan akan menyisakan 9 regu peserta yang akan melaju ke babak selanjutnya dimana terdapat sesi presentasi.
Sejak menjuarai kompetisi serupa tingkat Kecamatan Paninggaran, tim SD Negeri Tanggeran langsung menjalani pembinaan intensif oleh Tim Pembina dan Pendamping di bawah koordinasi Guru Kelas V, Ibu Nanik Srihartati.
Selain materi akademik, siswa juga dibekali dengan kecakapan merakit dan mempresentasikan alat peraga yang akan dihadapi dalam sesi utak atik pada babak final. Meski sadar benar akan ketangguhan 18 tim lawan, hal itu sama sekali tidak menyurutkan semangat dan porsi pembinaan, bahkan sampai malam hari menjelang hari perlombaan. Demi efektifitas, mengingat jarak SD ke ibukota kecamatan cukup jauh, malam harinya anak-anak telah dikarantina di Paninggaran.
Pada babak penyisihan, hasil akumulasi nilai tertulis dan cerdas cermat, SDN Tanggeran berhasil menempatkan diri pada posisi sembilan, sama persis dengan raihan nilai dan posisi duta Kecamatan Kesesi. Akhirnya, kedua tim pun mesti berhadapan kembali pada sesi tambahan untuk memperebutkan posisi sembilan, yang akan melenggang ke babak selanjutnya bersama delapan tim lainnya. Dan dimulailah sesi menentukan itu, dengan satu pendamping dipersilakan Dewan Juri berada di dalam ruangan sebagai saksi.
Pada pertanyaan pertama, kehati-hatian kedua tim terlihat sangat nyata sehingga tak ada yang menekan tombol untuk menjawab sampai waktu habis. Tim juri kemudian menanyakn jawaban yang tersimpan dalam benak kedua tim. Jawaban Tim SDN Tanggeran ternyata benar. Sayang, masih butuh banyak keberanian untuk menekan tombol itu. Di luar ruang, dari jendela, kami menghela napas panjang seraya tak henti memanjatkan doa.
Pada pertanyaan kedua, dua jawaban yang berbeda meluncur dari anggota tim SDN Tanggeran. Jawaban kedua benar. Jawaban pertama salah. Dan jawaban pertama menjadi penentu nasib hari itu. Sesaat setelah tim lawan dinyatakan menang, teriakan dan luapan kegembiraan memenuhi ruang lomba. Di sudut lainnya, tim SDN Tanggeran tertunduk lesu. Pancaran kecewa terlihat nyata. Sangat nyata.
Kami segera menyambut mereka di pintu keluar. Meski luapan kecewa juga kami rasakan, hal terbaik yang mesti dan harus kami lakukan saat itu adalah membesarkan hati dan memberikan dukungan moral, persis seperti pada saat kami melewati masa-masa latihan bersama.
Hari ini kita memang memang belum beruntung, Nak. Tapi percayalah, selagi Allah SWT memberi kita umur panjang, kesempatan itu selalu ada dan terbuka lebar. Kalaupun kesempatan itu belum tercipta untuk kita, kitalah yang akan menciptakan peluang-peluang itu. Karena, peluang kita untuk kalah, seperti hari ini, sama besar dengan peluang untuk menang, seperti yang telah jalani sebelumnya. Dan jangan berkecil hati atas kekalahan ini, apalagi patah semangat. Karena, kita telah berupaya semampu kita untuk datang di lokasi lomba. Kita tak datang dengan persiapan seadanya. Kita datang dengan kemampuan terbaik kita. Kita datang dengan tim terbaik kita.
Tetaplah bersemangat, Nak. Jangan risaukan kekalahan karena sang juara sejati tak pernah menganggap kekalahan sebagai aib yang patut disesali. Kita akan datang lagi ke kompetisi ini dan kompetisi-kompetisi lainnya. Insya Allah.
Terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kami sampaikan kepada Kepala UPT Pendidikan Paninggaran beserta seluruh jajarannya, Pengawas TK/SD, Kelompok Kerja Kepala Sekolah, Komite Sekolah dan wali murid, segenap Dewan Guru dan Pegawai SD Negeri Tanggeran, serta semua pihak yang tak dapat kami sebutkan satu persatu, yang telah memberikan dukungan kepada kami.
Mohon maaf apabila kami belum mampu memberikan hasil seperti yang diharapkan. Semoga kami bisa melakukan yang lebih baik pada kesempatan yang lain. Amin.

Minggu, 06 Februari 2011
BUKU PEDOMAN PELAKSANAAN PEMENUHAN BEBAN KERJA GURU PAI
Kesulitan utama dihadapi oleh dua guru PAI yang bekerja di satu sekolah, baik sama-sama guru maupun salah satunya sebagai kepala sekolah. Perbedaan persepsi dalam memahami peraturan perundang-undangan antara guru PAI, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah kerapkali membuat persoalan tersebut semakin jauh dari titik temu.
Saya dan juga rekan-rekan guru PAI SD di wilayah Kecamatan Paninggaran pun sempat berkutat dengan persoalan tersebut pada kurun waktu 2007-2008. Perbedaan pendapat terkonsentrasi pada pemahaman Pengembangan Diri sebagai bagian dari muatan kurikulum SD/MI, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Kalimat Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran pada Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum pada lampiran Permendiknas tersebut menjadi pegangan bagi sebagian Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah untuk mendukung argumen bahwa pengembangan diri tidak memiliki jam pelajaran, yang pada awalnya menjadi tumpuan bagi guru PAI yang belum memenuhi beban kerja 24 jam. Di kemudian hari, baru saya sadari, andaikata potongan kalimat tersebut dipahami bersama secara utuh, yaitu Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru, mungkin kontroversi itu tidak akan berlangsung lama.
PDBAI
Di Kabupaten Pekalongan sendiri Pengembangan Diri Bidang Agama Islam (PDBAI) mulai dilaksanakan setelah diberlakukannya Keputusan Bupati Pekalongan Nomor 423.5/142 Tahun 2006 tentang Materi Pengembangan Diri Bidang Agama Islam pada SD/MI/SDLB, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK di Kabupaten Pekalongan tanggal 25 Agustus 2006, dengan cakupan materi meliputi: pengayaan dan penajaman materi yang terdapat pada kurikulum bidang studi Pendidikan Agama Islam, peragaan/praktik keagamaan secara intensif, pembiasaan nilai-nilai keagamaan yang berorientasi pada performance dan kepribadian siswa, serta pembiasaan tradisi ritualitas agama di tingkat lokal.
Hal yang sama ternyata masih menjadi persoalan tersendiri bagi sebagian guru PAI SD di Kabupaten Pekalongan. Pada rapat koordinasi alumni Diklat Peningkatan Kualitas Guru SD Mapel PAI dari beberapa angkatan di Kecamatan Wonopringgo Kabupaten Pekalongan pertengahan Januari 2011 silam, problematika pemenuhan beban kerja 24 jam masih mencuat dan sempat menjadi pembahasan hangat. Beberapa guru PAI bahkan menganggap hal tersebut sebagai persoalan serius mengingat beban kerja minimal 24 jam merupakan salah satu persyaratan keikutsertaan sertifikasi guru.
Dengan tetap menghargai segala perbedaan pendapat, saya ingin menyampaikan sedikit isi dari BUKU PEDOMAN PELAKSANAAN PEMENUHAN BEBAN KERJA GURU PAI yang diterbitkan oleh Direktorat Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Tahun 2010.
Secara umum, buku tersebut disusun sebagai acuan bagi para pihak terkait di daerah yang mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam pengelolaan Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah, serta pihak yang terkait dalam proses pelaksanaan penetapan penghitungan beban kerja guru PAI, pelaksanaan pembayaran atau penyaluran tunjangan profesi guru PAI (halaman 4).
Sebelumnya, pada halaman 2 poin 5 tertulis bahwa Dalam Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor: Dj.I/12A/2009 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Ekstrakurikuler Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Sekolah, bagian ke-8 (delapan) dinyatakan bahwa Guru PAI yang melaksanakan bimbingan kegiatan ekstrakurikuler PAI dapat menggunakan jumlah jam bimbingan kegiatan tersebut untuk memenuhi ketentuan kewajiban guru dalam melaksanakan beban kerja sekurang-kurangnya 24 jam pelajaran tatap muka dalam satu minggu. Lebih lanjut tentang peraturan tersebut silahkan download DI SINI.
Penghitungan Beban Kerja Guru PAI
Pada buku setebal 42 halaman tersebut dijabarkan tentang jenis-jenis ekstrakurikuler PAI yang dapat diperhitungkan setara dengan kegiatan tatap muka. Jenis-jenis ekstrakurikuler tersebut antara lain:
1. Pembiasaan Akhlak Mulia (SALAM), yaitu kegiatan mengkondisikan yang dilakukan oleh sekolah secara rutin dan berkelanjutan melalui guru PAI dalam membangun karakter (character building) keagamaan dan akhlak mulia peserta didik. Misalnya: bimbingan penyelenggaraan membaca Al Qur’an, membaca Asmaul Husna, atau Shalat Dhuha setiap hari pada 15 menit sebelum pelajaran pertama dimulai.
2. Pesantren Kilat, yang dilaksanakan selama 3, 5, 7 hari atau disesuaikan dengan kebutuhan, situasi, dan potensi sekolah pada Bulan Ramadhan atau di luar Bulan Ramadhan.
3. Tuntas Baca Tulis Al Qur’an (TBTQ), yang dilakukan dalam rangka mendidik, membimbing, dan melatih baca tulis Al Qur’an, khususnya bagi para peserta didik yang belum memiliki kompetensi baca tulis Al Qur’an..
4. Ibadah Ramadhan (IRAMA), yaitu kegiatan serangkaian ibadah di Bulan Ramadhan yang wajib maupun sunah yang dilakukan oleh peserta didik selama Bulan Ramadhan.
5. Pekan Keterampilan dan Seni PAI (PENTAS PAI), adalah wahana kompetisi peserta didik (TK/SD/SMA/SMK) dalam berbagai jenis keterampilan dan seni PAI.
6. Rohani Islam (ROHIS), adalah sub seksi keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha esa di SMP, SMA, SMK.
7. Peringatan Hari Besar Islam, yang berfungsi sebagai syiar Islam, yang memberikan pengetahuan dan sikap, sekaligus memberikan pengalaman pada siswa cara mengelola kegiatan.
Adapun beberapa ketentuan pemenuhan beban kerja melalui pembinaan kegiatan ekstrakurikuler antara lain:
1. Diterbitkan melalui SK Kepala Sekolah diketahui oleh pengawas PAI.
2. Pelaksanaannya mengacu kepada buku panduan kegiatan ekstrakurikuler.
3. SK berlaku minimal satu semester disertai lampiran yang menyebutkan komponen jenis kegiatan ekstrakurikuler, jadwal waktu pelaksanaan, durasi, dan perhitungan jumlah jam pelajaran perminggu. Contoh SK terdapat dalam buku pedoman yang dapat didownload
Bagaimana bila jam pelajaran yang dibutuhkan masih juga belum tercukupi? Jangan khawatir. Buku Pedoman tersebut memberikan lima alternatif lain yang dapat ditempuh apabila jam pelajaran pada pembinaan kegiatan ekstrakurikuler masih juga belum mencukupi. Alternatif tersebut adalah Menjadi guru inti/instruktur/tutor KKG-PAI/MGMP-PAI; Membina pengembangan diri peserta didik; Menjadi tutor program Paket A, B, atau C Kejuruan; Membina pendidikan keagamaan di masyarakat, dan Melakukan kegiatan pembelajaran perbaikan (halaman 20-23). Silahkan pelajari lebih lanjut penjelasan kelima hal tersebut. Jangan lupa, download dulu buku pedoman di bagian atas tulisan ini. Atau, bisa juga didownload .
Pada Bab IV Penghitungan Beban Kerja Guru PAI (halaman 25), dijabarkan tentang Pertimbangan Beban Kerja, dan Analisa Penghitungan Tugas Kegiatan Ekstrakurikuler PAI. Pada Analia Penghitungan, selain paparan tentang Prinsip Penghitungan, juga disajikan contoh-contoh penghitungan pada tingkat SD, SMP, dan SMA.
Penutup
Beberapa saat setelah memperoleh buku pedoman tersebut, dalam kondisi agak buram karena mungkin generasi copy-an kesekian, saya mencoba menelusuri file dokumen via browsing. Tetapi, beberapa kali saya coba, saya tak jua menemukan jejaknya. (Mungkin cara pencarian saya kurang canggih. He…..he…..he….).
Ikhtiar saya lanjutkan dengan mencoba mengirim permohonan kepada pihak-pihak yang saya anggap berkompeten dan berkepentingan dengan buku tersebut melalui email. Tetapi, sampai tulisan ini di-posting, saya belum memperoleh jawaban apapun. Dan pilihan akhir jatuh pada cara manual: pindai alias scan kemudian saya konversi ke file PDF.
Tak apalah. Tak ada rotan, akar pun jadi. Dengan segala kekurangannya, mudah-mudahan tulisan ini bisa memberikan manfaat, betapapun kecilnya, untuk rekan-rekan Guru PAI. Bila ada pembaca yang memiliki file pedoman tersebut, atau mungkin link download-nya, saya akan sangat berterima kasih bila berkenan berbagi via email sdntanggeran@gmail.com.
Maju terus pendidikan Indonesia!!!
Dzakiron
Guru PAI SDN Tanggeran; Peserta Diklat Peningkatan Kualitas Guru SD Mapel PAI Angkatan XXII Tahun 2010
