Gelaran Pemilihan Guru, Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah Berprestasi dan Guru PLB Berdedikasi Tingkat Propinsi Jawa Tengah Tahun 2011 menjadi klimaks yang mendebarkan sekaligus membahagiakan. Dalam kompetisi yang berlangsung di LPMP Jawa Tengah, 13-17 Juni 2011 silam, Ibu Nanik Srihartati, Guru SD Negeri Tanggeran Kecamatan Paninggaran Kabupaten Pekalongan berhasil meraih juara I dan memastikan diri mewakili Jawa Tengah dalam lomba yang sama tingkat nasional.
Sebuah pencapaian yang luar biasa untuk guru yang mendedikasikan dirinya di sekolah yang terletak di pelosok selatan kawasan pegunungan Kabupaten Pekalongan, sekitar 32 km dari ibukota kabupaten.
Berada pada koordinat 7°11'7" Lintang Selatan dan 109°35'57" Bujur Timur serta terletak pada ketinggian 1.100 m di atas permukaan air laut, nyaris tak ada sinyal seluler yang dapat diterima dengan baik di SD Negeri Tanggeran, meski diapit oleh dua Base Tranceiver Station (BTS) seluler. Imbasnya, jalur komunikasi terhambat. Begitu juga akses internet. Kala akses internet berkecepatan tinggi yang ditawarkan Telkom Speedy masuk ke wilayah Kecamatan Paninggaran beberapa waktu lalu, SD Negeri Tanggeran pun belum bisa menikmatinya sampai sekarang karena hasil peninjauan Tim Speedy pada 13 Juni 2010, setelah pengaduan via email yang sigap ditanggapi Kantor Pusat di Jakarta, belum tersedia jaringan ke SD Negeri Tanggeran karena terlalu jauh dari terminal induk di depan Kantor Kecamatan Paninggaran.
Pada 1 Mei 2010, SD Negeri Tanggeran mencanangkan visi khusus “Menuju SD Negeri Tanggeran yang Agamis, Dinamis, dan Berkualitas 2012” dan pada 20 Mei 2010, bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional, kami meluncurkan blog. Dengan motto Guru Go Blog: Why Not?, blog SD Negeri Tanggeran mencoba hadir sebagai sebuah media alternatif dengan dua misi. Pertama, sebagai upaya eksistensi diri guru (dan sekolah) dalam konteks pemenuhan sekaligus implementasi tuntutan kompetensi profesionalisme guru sesuai amanat Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Kedua, sebagai “perlawanan” diplomatif terhadap keterbatasan.
Keterbatasan akses terhadap dunia luar melalui layanan internet berkecepatan tinggi, yang hanya dapat kami siasati dengan layanan seadanya, tak ingin kami biarkan menjadi tembok penghalang. Tak mudah, memang. Tetapi, kami percaya, tekad dan kemauan kuat adalah modal yang sangat berharga. Landasan itu pulalah yang menyulut semangat kami untuk memberanikan diri mengikuti Lomba Blog Sekolah yang diselenggarakan oleh BPTIKP Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Tengah, yang akan ditutup pada 31 Agustus mendatang. Sampai kami kirimkan tulisan ini, blog SD Negeri Tanggeran ini, masih menjadi peserta tunggal jenjang SD dari Kabupaten Pekalongan. Untuk melihat daftar peserta selengkapnya, silahkan klik DI SINI.
Eriyah: Sebuah Inspirasi
Adalah perjuangan Ibu Eriyah dalam melawan lahan gersang, kritis, dan tandus Desa Kaliboja, tetangga Desa Tanggeran, yang turut memberikan inspirasi dan mengobarkan semangat kami untuk tidak menyerah dengan aneka keterbatasan, khususnya sejak kami publikasikan di blog ini: Eriyah: Wanita Luar Biasa. Lewat perjuangan yang nyaris tiada kenal lelah, Ibu Eriyah mendapatkan penghargaan dari pemerintah Indonesia berupa anugerah Kalpataru lewat Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup pada tahun 1984. Tentu bukan karena berpangku tangan dan meratapi kekuranganlah bila pada pada tahun 1987, kembali beliau mengukirkan nama harum bangsa Indonesia di tingkat dunia. Kali ini beliau berhasil meraih juara dalam lomba pemberantasan buta huruf tingkat dunia. Atas keberhasilannya ini, Bu Eriyah mendapatkan penghargaan “The Nadezdha K. Krupskaya Prize dari UNESCO”, sekaligus mendapat predikat “Tutor Teladan Tingkat Internasional”.
Menuju Ujung (Prestasi)
Sesuai jadwal, Kamis, (11/8) kemarin, Ibu Nanik Srihartati bersama 17 duta Jawa Tengah, telah bertolak dari Bandara Ahmad Yani menuju Jakarta untuk berlaga dalam kompetisi tingkat nasional. Mohon doa restunya, semoga bisa mempersembahkan yang terbaik untuk propinsi tercinta.
Melalui media ini, atas nama keluarga besar SD Negeri Tanggeran, ijinkan kami menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Pekalongan, Dinas Pendidikan Kabupaten Pekalongan, UPT Pendidikan Paninggaran, dan seluruh pihak yang telah memberikan dukungan dan fasilitasi bagi Ibu Nanik Srihartati. Kepada Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Tengah, terima kasih tak terhingga atas bimbingan terbaiknya.
Tak lupa, ucapan yang sama kami sampaikan kepada Harian Suara Merdeka yang sejak kompetisi tingkat kabupaten selalu setia mempublikasikan kegiatan tersebut.
Semoga pencapaian prestasi Nanik Srihartati akan menjadi pemicu dan pemicu bagi peningkatan prestasi dan profesionalisme guru, khususnya di wilayah Kecamatan Paninggaran dan umumnya di Kabupaten Pekalongan. Amin.
Kepala SD Negeri Tanggeran
Sebuah pencapaian yang luar biasa untuk guru yang mendedikasikan dirinya di sekolah yang terletak di pelosok selatan kawasan pegunungan Kabupaten Pekalongan, sekitar 32 km dari ibukota kabupaten.
Berada pada koordinat 7°11'7" Lintang Selatan dan 109°35'57" Bujur Timur serta terletak pada ketinggian 1.100 m di atas permukaan air laut, nyaris tak ada sinyal seluler yang dapat diterima dengan baik di SD Negeri Tanggeran, meski diapit oleh dua Base Tranceiver Station (BTS) seluler. Imbasnya, jalur komunikasi terhambat. Begitu juga akses internet. Kala akses internet berkecepatan tinggi yang ditawarkan Telkom Speedy masuk ke wilayah Kecamatan Paninggaran beberapa waktu lalu, SD Negeri Tanggeran pun belum bisa menikmatinya sampai sekarang karena hasil peninjauan Tim Speedy pada 13 Juni 2010, setelah pengaduan via email yang sigap ditanggapi Kantor Pusat di Jakarta, belum tersedia jaringan ke SD Negeri Tanggeran karena terlalu jauh dari terminal induk di depan Kantor Kecamatan Paninggaran.
Pada 1 Mei 2010, SD Negeri Tanggeran mencanangkan visi khusus “Menuju SD Negeri Tanggeran yang Agamis, Dinamis, dan Berkualitas 2012” dan pada 20 Mei 2010, bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional, kami meluncurkan blog. Dengan motto Guru Go Blog: Why Not?, blog SD Negeri Tanggeran mencoba hadir sebagai sebuah media alternatif dengan dua misi. Pertama, sebagai upaya eksistensi diri guru (dan sekolah) dalam konteks pemenuhan sekaligus implementasi tuntutan kompetensi profesionalisme guru sesuai amanat Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Kedua, sebagai “perlawanan” diplomatif terhadap keterbatasan.
Keterbatasan akses terhadap dunia luar melalui layanan internet berkecepatan tinggi, yang hanya dapat kami siasati dengan layanan seadanya, tak ingin kami biarkan menjadi tembok penghalang. Tak mudah, memang. Tetapi, kami percaya, tekad dan kemauan kuat adalah modal yang sangat berharga. Landasan itu pulalah yang menyulut semangat kami untuk memberanikan diri mengikuti Lomba Blog Sekolah yang diselenggarakan oleh BPTIKP Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Tengah, yang akan ditutup pada 31 Agustus mendatang. Sampai kami kirimkan tulisan ini, blog SD Negeri Tanggeran ini, masih menjadi peserta tunggal jenjang SD dari Kabupaten Pekalongan. Untuk melihat daftar peserta selengkapnya, silahkan klik DI SINI.
Eriyah: Sebuah Inspirasi
Adalah perjuangan Ibu Eriyah dalam melawan lahan gersang, kritis, dan tandus Desa Kaliboja, tetangga Desa Tanggeran, yang turut memberikan inspirasi dan mengobarkan semangat kami untuk tidak menyerah dengan aneka keterbatasan, khususnya sejak kami publikasikan di blog ini: Eriyah: Wanita Luar Biasa. Lewat perjuangan yang nyaris tiada kenal lelah, Ibu Eriyah mendapatkan penghargaan dari pemerintah Indonesia berupa anugerah Kalpataru lewat Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup pada tahun 1984. Tentu bukan karena berpangku tangan dan meratapi kekuranganlah bila pada pada tahun 1987, kembali beliau mengukirkan nama harum bangsa Indonesia di tingkat dunia. Kali ini beliau berhasil meraih juara dalam lomba pemberantasan buta huruf tingkat dunia. Atas keberhasilannya ini, Bu Eriyah mendapatkan penghargaan “The Nadezdha K. Krupskaya Prize dari UNESCO”, sekaligus mendapat predikat “Tutor Teladan Tingkat Internasional”.
Menuju Ujung (Prestasi)
Sesuai jadwal, Kamis, (11/8) kemarin, Ibu Nanik Srihartati bersama 17 duta Jawa Tengah, telah bertolak dari Bandara Ahmad Yani menuju Jakarta untuk berlaga dalam kompetisi tingkat nasional. Mohon doa restunya, semoga bisa mempersembahkan yang terbaik untuk propinsi tercinta.
Melalui media ini, atas nama keluarga besar SD Negeri Tanggeran, ijinkan kami menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Pekalongan, Dinas Pendidikan Kabupaten Pekalongan, UPT Pendidikan Paninggaran, dan seluruh pihak yang telah memberikan dukungan dan fasilitasi bagi Ibu Nanik Srihartati. Kepada Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Tengah, terima kasih tak terhingga atas bimbingan terbaiknya.
Tak lupa, ucapan yang sama kami sampaikan kepada Harian Suara Merdeka yang sejak kompetisi tingkat kabupaten selalu setia mempublikasikan kegiatan tersebut.
Semoga pencapaian prestasi Nanik Srihartati akan menjadi pemicu dan pemicu bagi peningkatan prestasi dan profesionalisme guru, khususnya di wilayah Kecamatan Paninggaran dan umumnya di Kabupaten Pekalongan. Amin.
Kepala SD Negeri Tanggeran
0 komentar:
Posting Komentar