“Bagi saya, koreksi, evaluasi dan kontrol dari masyarakat itu perlu. Sehingga saya dalam rangka memimpin Kabupaten Pekalongan tidak membuat masyarakat menjadi semakin berat. Tetapi justru dengan saya sebagai Bupati diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pelayanan kepada masyarakat semakin bagus”. Demikian disampaikan Bupati Pekalongan Drs. H. A. Antono, M.Si saat melakukan tarawih keliling di Mushola Al-Muhajirin Kelurahan Kedungwuni Barat, Kecamatan Kedungwuni, Senin (22/08/2011) malam.
Dalam kesempatan itu Bupati didampingi sang istri tercinta Ir. Hj. Arini Antono. Tampak juga antara lain para Asisten Sekda, Staf Ahli Bupati, Kepala SKPD se Kabupaten Pekalongan, Camat Kedungwuni beserta Muspika dan Kepala Desa/Kelurahan se Kecamatan Kedungwuni, para kyai, tokoh agama dan tokoh masyarakat serta masyarakat yang memadati mushola setempat.
Bupati mengucapkan terima kasih kepada masyarakat atas apa yang telah diberikan dan disumbangkan kepada Kabupaten Pekalongan, sehingga tetap dalam keadaan aman dan tentram. “Ini semua adalah sumbangan dari bapak dan ibu sebagai masyarakat”, ujarnya.
Lebih lanjut, Bupati menyampaikan bahwa setiap tarawih keliling selalu mengajak para Kepala Dinas/Badan/Kantor/Bagian se Kabupaten Pekalongan. Hal ini dikandung maksud agar mereka mengetahui secara persis keadaan yang ada di desa dan di masyarakat. “Karena dengan mengetahui secara persis yang ada di desa dan di masyarakat, kita bisa bekerja lebih baik dan bekerja lebih keras lagi”, imbuhnya.
Sementara itu, Camat Kedungwuni Drs. Muhlisin dalam sambutan selamat datang menyampaikan bahwa Kecamatan Kedungwuni dengan 16 Desa dan 3 Kelurahan, sesuai rapat koordinasi dengan BPS per 19 Agustus 2011 penduduknya berjumlah 90.774 orang. Untuk mata pencahariannya sebagai pedagang dan bergerak di bidang industri. Dimana untuk industri, di Kecamatan Kedungwuni ada 21 pengusaha jeans wash dan 238 pengusaha kompeksi jeans.
“Khusus para pengusaha jeans di Kedungwuni mengucapkan terima kasih kepada bapak Bupati yang telah mengeluarkan kebijakan untuk pemakaian celana jeans pada hari Jumat dan Sabtu bagi pegawai negeri sipil di Kabupaten Pekalongan,” ungkap Muhlisin.
Camat Kedungwuni juga menyampaikan berkaitan pembayaran pajak (PBB) oleh masyarakat Kecamatan Kedungwuni. Menurutnya, belum bisa dianggap membahagiakan karena baru mencapai 25 persen. “Namun ada satu desa yang sudah lunas pembayaran PBB-nya per 20 Agustus 2011 yakni Desa Salakbrojo,” katanya mantap.
Sedangkan dalam acara dialog Bupati dengan masyarakat yang dibagi dalam dua sesi, muncul beberapa pertanyaan ataupun usulan. Pada sesi I, keluhan pertama oleh Kepala Desa Kedungpatangewu yang mengharapkan diperbaikinya jembatan gantung di desanya yang merupakan sarana transportasi utama bagi warganya untuk kelancaran perekonomian. Pertanyaan kedua, oleh Ketua RT di sekitar Mushola Al-Muhajirin, yang menyampaikan aspirasi dari warganya antara lain minta dibuatkan bronjong untuk warga di sekitar bantaran sungai Sengkarang, bagaimana untuk mendapatkan sertifikat hak milik bagi warga yang tinggal di tanah sepuran/milik PT. KA dan permohonan bantuan untuk melanjutkan pembangunan mushola Al-Muhajirin. Pertanyaan ketiga oleh Kades Tosaran yang mengharapkan bantuan pembangunan travo listrik untuk penambahan daya listrik di desanya yang sudah lama mangkrak.
Pada sesi II, aspirasi datang dari Kepala Desa Pakisputih yang mengharapkan kepastian jadwal pengaspalan jalan raya jalur Pakisputih-Rowocacing-Legokgunung dan Pakisputih-Langkap. Kades Pakisputih juga mempertanyakan kemudahan pengurusan Jamkesda bagi warganya yang kurang mampu, serta mengharapkan dihidupkannya kembali program rehab rumah tidak layak huni yang pernah ada. Pertanyaan terakhir berasal dari Lurah Kedungwuni Barat yang meminta kepada Pemkab Pekalongan untuk memperbaiki drainase yang rusak di sekitar Pos Polisi Podo yang selalu banjir jika turun hujan.
Mendapatkan pertanyaan, keluhan ataupun masukan dari masyarakat, Bupati Pekalongan Drs. H. A. Antono menjawab dengan lugas dan transparan sehingga membuat masyarakat merasa bahagia dan optimis. Diantaranya, mengenai pengaspalan sarana jalan, Bupati langsung memerintahkan Plt. Kepala Dinas Pekerjaan Umum untuk segera merencanakannya agar tahun ini seperti yang dianggarkan dapat terealisasi.
Untuk permasalahan lain yang timbul dari pertanyaan masyarakat, orang nomor satu di Kabupaten Pekalongan itu langsung juga memerintahkan kepada SKPD terkait guna menindaklanjutinya. Dan diakhir dialog Bupati menggarisbawahi bahwa Bupati akan bersama rakyat untuk menata jalan yang rusak, memperbaiki saluran air yang tidak bagus, dan lain sebagainya.
Dan mengakhiri rangkaian kegiatan tarawih keliling malam itu, Bupati menyerahkan bantuan secara simbolis kepada masyarakat. Diantaranya adalah bantuan 1 (satu) set perlengkapan rebana dan dana sebesar Rp 2 juta untuk Mushola Al-Muhajirin; bantuan Bina Keluarga Balita KIT untuk 4 (empat) desa yakni Desa Rowocacing, Desa Pajomblangan, Desa Tosaran dan Desa Pakisputih.
Bantuan lain yaitu bantuan kepemudaan kepada Kelompok Pemuda Anawadzir Kedungwuni sebesar Rp 1,5 juta; bantuan PMT berupa susu dan biscuit untuk balita di Kecamatan Kedungwuni; bantuan berupa 1 ton pupuk organic dan 12 botol x @ 6 liter pestisida kepada Kelompok Tani Trijaya Kelurahan Kedungwuni Barat. Dan bantuan terakhir yang diserahkan yaitu bantuan Pemberdayaan Usaha Mina (PUM) Pedesaan dari Kemenlutkan RI sebesar 100 juta kepada Kelompok Budidaya Ikan Lele “Barokah” Desa Kaligawe Kecamatan Karangdadap yang beranggotakan 20 orang.
Sumber: Situs Pemkab Pekalongan
Dalam kesempatan itu Bupati didampingi sang istri tercinta Ir. Hj. Arini Antono. Tampak juga antara lain para Asisten Sekda, Staf Ahli Bupati, Kepala SKPD se Kabupaten Pekalongan, Camat Kedungwuni beserta Muspika dan Kepala Desa/Kelurahan se Kecamatan Kedungwuni, para kyai, tokoh agama dan tokoh masyarakat serta masyarakat yang memadati mushola setempat.
Bupati mengucapkan terima kasih kepada masyarakat atas apa yang telah diberikan dan disumbangkan kepada Kabupaten Pekalongan, sehingga tetap dalam keadaan aman dan tentram. “Ini semua adalah sumbangan dari bapak dan ibu sebagai masyarakat”, ujarnya.
Lebih lanjut, Bupati menyampaikan bahwa setiap tarawih keliling selalu mengajak para Kepala Dinas/Badan/Kantor/Bagian se Kabupaten Pekalongan. Hal ini dikandung maksud agar mereka mengetahui secara persis keadaan yang ada di desa dan di masyarakat. “Karena dengan mengetahui secara persis yang ada di desa dan di masyarakat, kita bisa bekerja lebih baik dan bekerja lebih keras lagi”, imbuhnya.
Sementara itu, Camat Kedungwuni Drs. Muhlisin dalam sambutan selamat datang menyampaikan bahwa Kecamatan Kedungwuni dengan 16 Desa dan 3 Kelurahan, sesuai rapat koordinasi dengan BPS per 19 Agustus 2011 penduduknya berjumlah 90.774 orang. Untuk mata pencahariannya sebagai pedagang dan bergerak di bidang industri. Dimana untuk industri, di Kecamatan Kedungwuni ada 21 pengusaha jeans wash dan 238 pengusaha kompeksi jeans.
“Khusus para pengusaha jeans di Kedungwuni mengucapkan terima kasih kepada bapak Bupati yang telah mengeluarkan kebijakan untuk pemakaian celana jeans pada hari Jumat dan Sabtu bagi pegawai negeri sipil di Kabupaten Pekalongan,” ungkap Muhlisin.
Camat Kedungwuni juga menyampaikan berkaitan pembayaran pajak (PBB) oleh masyarakat Kecamatan Kedungwuni. Menurutnya, belum bisa dianggap membahagiakan karena baru mencapai 25 persen. “Namun ada satu desa yang sudah lunas pembayaran PBB-nya per 20 Agustus 2011 yakni Desa Salakbrojo,” katanya mantap.
Sedangkan dalam acara dialog Bupati dengan masyarakat yang dibagi dalam dua sesi, muncul beberapa pertanyaan ataupun usulan. Pada sesi I, keluhan pertama oleh Kepala Desa Kedungpatangewu yang mengharapkan diperbaikinya jembatan gantung di desanya yang merupakan sarana transportasi utama bagi warganya untuk kelancaran perekonomian. Pertanyaan kedua, oleh Ketua RT di sekitar Mushola Al-Muhajirin, yang menyampaikan aspirasi dari warganya antara lain minta dibuatkan bronjong untuk warga di sekitar bantaran sungai Sengkarang, bagaimana untuk mendapatkan sertifikat hak milik bagi warga yang tinggal di tanah sepuran/milik PT. KA dan permohonan bantuan untuk melanjutkan pembangunan mushola Al-Muhajirin. Pertanyaan ketiga oleh Kades Tosaran yang mengharapkan bantuan pembangunan travo listrik untuk penambahan daya listrik di desanya yang sudah lama mangkrak.
Pada sesi II, aspirasi datang dari Kepala Desa Pakisputih yang mengharapkan kepastian jadwal pengaspalan jalan raya jalur Pakisputih-Rowocacing-Legokgunung dan Pakisputih-Langkap. Kades Pakisputih juga mempertanyakan kemudahan pengurusan Jamkesda bagi warganya yang kurang mampu, serta mengharapkan dihidupkannya kembali program rehab rumah tidak layak huni yang pernah ada. Pertanyaan terakhir berasal dari Lurah Kedungwuni Barat yang meminta kepada Pemkab Pekalongan untuk memperbaiki drainase yang rusak di sekitar Pos Polisi Podo yang selalu banjir jika turun hujan.
Mendapatkan pertanyaan, keluhan ataupun masukan dari masyarakat, Bupati Pekalongan Drs. H. A. Antono menjawab dengan lugas dan transparan sehingga membuat masyarakat merasa bahagia dan optimis. Diantaranya, mengenai pengaspalan sarana jalan, Bupati langsung memerintahkan Plt. Kepala Dinas Pekerjaan Umum untuk segera merencanakannya agar tahun ini seperti yang dianggarkan dapat terealisasi.
Untuk permasalahan lain yang timbul dari pertanyaan masyarakat, orang nomor satu di Kabupaten Pekalongan itu langsung juga memerintahkan kepada SKPD terkait guna menindaklanjutinya. Dan diakhir dialog Bupati menggarisbawahi bahwa Bupati akan bersama rakyat untuk menata jalan yang rusak, memperbaiki saluran air yang tidak bagus, dan lain sebagainya.
Dan mengakhiri rangkaian kegiatan tarawih keliling malam itu, Bupati menyerahkan bantuan secara simbolis kepada masyarakat. Diantaranya adalah bantuan 1 (satu) set perlengkapan rebana dan dana sebesar Rp 2 juta untuk Mushola Al-Muhajirin; bantuan Bina Keluarga Balita KIT untuk 4 (empat) desa yakni Desa Rowocacing, Desa Pajomblangan, Desa Tosaran dan Desa Pakisputih.
Bantuan lain yaitu bantuan kepemudaan kepada Kelompok Pemuda Anawadzir Kedungwuni sebesar Rp 1,5 juta; bantuan PMT berupa susu dan biscuit untuk balita di Kecamatan Kedungwuni; bantuan berupa 1 ton pupuk organic dan 12 botol x @ 6 liter pestisida kepada Kelompok Tani Trijaya Kelurahan Kedungwuni Barat. Dan bantuan terakhir yang diserahkan yaitu bantuan Pemberdayaan Usaha Mina (PUM) Pedesaan dari Kemenlutkan RI sebesar 100 juta kepada Kelompok Budidaya Ikan Lele “Barokah” Desa Kaligawe Kecamatan Karangdadap yang beranggotakan 20 orang.
Sumber: Situs Pemkab Pekalongan
0 komentar:
Posting Komentar