Sabtu, 30 Juli kemarin, merupakan pasaran Wage di Pasar Paninggaran. Pasaran Wage merupakan pasaran terbesar disusul pasaran Legi/Manis. Seperti terulang pada tradisi yang telah berlangsung bertahun-tahun, hari pasaran terakhir menjelang Ramadhan biasanya terjadi peningkatan aktivitas.
Hal ini bisa dimaknai sebagai salah satu indikator “upacara” penyambutan Ramadhan. Hampir di setiap sudut pasar, terdapat penumpukan massa, meskipun secara umum ritual distribusi tersebut hanya mengulang pola tahun-tahun sebelumnya. Pedagang daging menjadi artis nomer wahid yang dikerubuti pembeli disusul area sayuran, buah, dan bumbu dapur.
Menarik untuk dicermati adalah tradisi masyarakat Paninggaran berburu daging di awal Ramadhan. Sahur perdana menjadi pembuka Ramadhan yang biasanya dipersiapkan dengan menu istimewa. Tentu dengan kemampuan masing-masing. Karenanya, lihatlah salah satu sudut pasar Paninggaran yang sempat terekam kamera dimana pedagang ikan asin juga nyaris tak terlihat dikepung penggemarnya.
Sayangnya, karena kesibukan pedagang, belum bisa diperoleh informasi kenaikan harga barang-barang, khususnya sembako. Informasi kenaikan harga baru bisa diperoleh dari toko bangunan dimana harga semen mulai merayap naik.
Ya, dengan caranya masing-masing, hampir semua sudut Pasar Paninggaran sebagai sebuah wahana interaksi, komunikasi, dan silaturahim raksasa, menyajikan gambaran peningkatan aktivitas menjelang Ramadhan. Terjemahan bebasnya, semua orang sibuk dan bersiap diri menyambut bulan seribu bulan. Semoga persiapan fisik tersebut menjadi pembungkus persiapan psikis masyarakat Paninggaran dalam menjemput, menghadang, dan menyemarakkan Ramadhan dengan aneka amal ibadah yang bernilai tinggi di hadapan Allah yang Maha Melipatgandakan Pahala. Semoga. Amin.
Tim Liputan SD Negeri Tanggeran
Foto-foto: Dzakiron
0 komentar:
Posting Komentar