Bertempat di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Pekalongan; Senin, 9 Mei 2011, ratusan guru TK dan SD mengikuti kegiatan Pelatihan Keterampilan Seni Kerajinan Tangan Guru TK dan SD yang dibuka oleh Kabid PPTK Dinas Pendidikan Kabupaten Pekalongan, Siti Masruroh. Dalam kegiatan tersebut hadir Rieka Suatan sebagai nara sumber.
Siapa Rieka Suatan?
Nama lengkap Rieka Suatan, menurut Pusat Data dan Analisa TEMPO, adalah RIEKA HARTONO D. PUSPONEGORO SUATAN, yang lahir di Surabaya, Jawa Timur, 9 Juni 1945. Mengawali pendidikan di SD, Palembang kemudian SKP, Jakarta; SGKP, Jakarta (1962) dan Bunka Fukuso Gakuin, Jepang (1967), wanita yang bercita-cita menjadi penerus Kartini itu ingin mendirikan Institut Keterampilan Wanita. Yayasan Rieka's Atelier, yang didirikannya pada 1975, semula bermodalkan Rp 3.500 untuk biaya iklan mini. ''Plus 25 siswa yang masing-masing membayar uang pendaftaran Rp 10 ribu,'' tuturnya. Kini, kios sekaligus kantornya di Bali Room Hotel Indonesia, semarak oleh berbagai bunga dan hampir 14 ribu foto siswanya dari seluruh Indonesia.
Ia mengadakan kursus, berceramah, demonstrasi, lomba, dan pameran keterampilan bukan hanya di Jakarta, melainkan juga di berbagai daerah. Pameran gapura lambang tiap provinsi, karya para siswa Balai Latihan Kerja, diselenggarakannya di Balai Sidang Senayan, 1984. "Mereka kebanyakan tenaga drop out," tuturnya.Ia putri sulung dari tujuh bersaudara (Almarhum) Hendrik Suatan, bekas manajer Garuda Indonesia Airways (GIA). Ibunya, Ona, gemar menyulam. Sejak usia 12 tahun, ceritanya, ''Tiap tugas prakarya di sekolah, saya selalu nomor satu.'' Lalu belajar di Sekolah Guru Kepandaian Putri (SGKP), ia hanya sampai kelas II. Namun, sempat ke Jepang, ia belajar home decoration, ikebana, make-up, desain pakaian, dan keterampilan yang berbau seni pada Bunka Fukuso Gakuin, Tokyo, 1967. Untuk kursus yang sama, ia pernah ke Filipina, Muangthai, India, dan Hong Kong.
Sebagai peragawati ia seangkatan dengan Rima Melati dan Gaby Mambo. Ia ikut main film Semusim Lalu, Akibat Cinta, Sirkuit Kemelut, dan paling akhir, Bunga-Bunga SMA, 1980. Ia menikah dengan Ir. Hartono, pegawai PT Caltex, putra Prof. Dr. Djuned Pusponegoro, bekas menteri riset, 1968.
Juri Pemilihan Wanita Karier Terbaik 1978 pernah memilih Rieka sebagai Wanita Karier Populer. Tahun itu juga ia diangkat menjadi Ketua Sanggar Keterampilan Wanita Kosgoro. Kerap mengisi Acara Keluarga TVRI pada tiap hari Minggu, Ketua Himpunan Pengrajin Indonesia (HINPI) ini pernah dikenal sebagai Ibu Singer untuk iklan perusahaan mesin jahit.
Sementara itu, di bawah judul Djufriah, Rieka, dan Barang-barang Buangan, Tempo Online edisi 11 November 1978 menulis:
Tahun 1964 Rieka berada di Tokyo dan tinggal selama 3,5 tahun di negeri sakura tersebut. Dia mempelajari hampir semuanya. Mulai dari ikebana, membuat boneka, dekorasi dan berbagai ketrampilan yang berbau seni. Tahun 1975, setelah melewati masa menikah sekian tahun, Rieka membentuk sebuah yayasan dengan tujuan mengajarkan kebolehannya dalam hal mengukir buah dan sayuran, mensablon, menganyam rotan dan sebagainya. Ketrampilan ini kini telah diikuti oleh 869 siswa di beberapa kota besar. Rieka pun mengadakan berbagai ceramah dan mendemonstrasikan ketrampilannya ini di berbagai kota, di depan para karyawati, grup-grup arisan, para guru sekolah, organisasi wanita.
Antusiasme Peserta
Peserta terlihat sangat antusias mendengarkan uraian dan melihat Rieka Suatan mempertunjukkan kelihaiannya mengolah aneka barang bekas, seperti kertas koran, kardus, botol, dan sebagainya, menjadi beragam benda-benda bernilai jual sekaligus artistik.
Di akhir kegiatan, Rieka Suatan mengajak peserta mempraktikkan langsung ilmu yang baru saja dipaparkannya, sebagai bekal bagi para guru dalam menyampaikannya kepada peserta didik.
Dzakiron
Peserta Pelatihan
Kapan adakan pelatihan buat guru SMA di Tarakan..... Ditunggu y.....
BalasHapusPada link yg kami sertakan di atas,mungkin bisa Anda peroleh alamat/nomor kontak beliau untuk. Pelatihan di atas diselenggarakan oleh yayasan yg beliau pimpin bekerjasa sama dgn Dinas Pendidikan Kabupaten Pekalongan. Terima kasih atas kunjungannya. (Sayangnya di profil blogger Anda blm mencantumkan alamat blog jd kami belum bs berkunjung balik)
Hapus